Suara Millennials dan Gen Z Indonesia.

Sawit dengan Manfaatnya, Hasilkan Gula Merah dari Kelapa Sawit Tua

On 8/27/2016 with 1 comment

Pariman membelah batang kelapa sawit untuk diambil getahnya yang dioleh menjadi gula merah
Pariman membelah batang kelapa sawit untuk diambil getahnya yang dioleh menjadi gula merah (Wardika Aryandi)

Gula merah merupakan satu produk olahan pertanian yang kerap digunakan masyarakat Indonesia, terutama sebagai pemanis ataupun bahan baku pembuatan kue dan kudapan.
Secara umum, gula merah merupakan konsentrat padat, yang dihasilkan melalui proses pemanasan dan karamelisasi cairan nira ataupun getah manis dari aren, kelapa, lontar (siwalan), maupun tebu.

Namun di Kabupaten Langkat, seorang warga membuat gula merah inovasi baru, karena memanfaatkan bahan baku nira dari tanaman kelapa sawit tua.

Terbilang unik, mengingat tumbuhan dengan nama ilmiah elais guinensiss jacq dari keluarga palmaeini, biasa dimanfaatkan buahnya untuk diproses menjadi minyak goreng, margarin, biosolar, bahan baku kosmetik, dan produk turunan lainnya.

Adalah Pariman, pria kreatif asal Desa Suka Mulia, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, yang mampu menyulap nira kelapa sawit menjadi gula merah bernilai ekonomis tinggi.

Bahkan pria 39 tahun itu, menjadikan gula merah dari kelapa sawit, sebagai produk andalan usaha keluarga, yang dikelola bersama sang kakak ipar, Samino (41).
Menurut Pariman Selasa (23/8), ide membuat gula merah berbahan baku nira kelapa sawit, didasarkan keprihatinan melihat banyaknya batang kelapa sawit tua, justru terbuang sebagai limbah.

"Awalnya karena saya merasa sayang. Sebab banyak batang sawit tua dibiarkan terbuang, setelah tidak lagi menghasilkan buah," jelasnya.

Dari situlah, Ia mulai coba-coba mengumpulkan nira dari pucuk sawit, lalu memasaknya, hingga akhirnya menjadi gula merah siap jual.

Menurut ayah tiga anak itu, proses pembuatan gula merah berbahan baku nira kelapa sawit, hampir sama seperti membuat gula merah berbahan baku nira aren, kelapa, lontar, maupun tebu.


Hanya saja perbedaannya, terang Pariman. Pembuatan gula merah dari nira kelapa sawit, justru memanfaatkan tanaman berusia di atas 15 tahun, yang sudah tidak lagi produktif berbuah.

"Sebenarnya bisa saja memanfaatkan nira dari tanaman sawit muda. Tapi kualitas gula merah dan rasa manis yang dihasilkan, tentunya tidak sebaik olahan nira dari pohon sawit tua," tukasnya.

Selain itu ucapnya, sangat tidak mungkin mengorbankan tanaman sawit muda hanya untuk diambil niranya saja. Padahal harga buah sawit cenderung lebih mahal dibandingkan gula merah.

Mengenai proses pembuatan gula merah dari kelapa sawit itu sendiri, lanjutnya. Mula-mula pohon kelapa sawit yang telah tumbang, dibelah bagian pucuknya.
"Pada bagian pucuknya inilah, cairan getah layaknya air nira, akan menetes dengan sendirinya," ungkap Pariman.

Bahkan jika kondisi tanaman relatif baik, menurutnya, nira kelapa sawit bisa terus menetes hingga 30 hari, dan mampu menghasilkan tiga liter nira dalam sehari.

Dari situ, nira kelapa sawit dikumpulkan ke dalam wadah, lalu disaring untuk menghilangkan kotoran, untuk kemudian dimasak dalam kuali besar.
mengolah gula merah dari getah sawit yang dihasilkan dari pohon kelapa sawit tua: Wardika Aryandi
mengolah gula merah dari getah sawit yang dihasilkan dari pohon kelapa sawit tua: Wardika Aryandi

"Ketika adonan mulai mengental dan berubah warna menjadi kecoklatan, maka giliran gula pasir dituangkan ke dalam kuali. Perbandingannya kurang lebih sepertiga dari bagian adonan," jelas Pariman.

Menurutnya, pemberian gula pasir bukan hanya untuk menambah rasa manis, tetapi juga untuk mengikat adonan. Sehingga saat adonan itu mengeras, gula merah tidak akan mudah hancur.

"Setelah adonan mengental dan membentuk karamel, lantas kuali diangkat dan didiamkan beberapa saat, sembari terus diaduk," ujar Pariman.

Begitu suhu mulai dingin, sambungnya. Adonan kemudian dimasukan secara perlahan ke dalam cetakan yang terbuat dari bambu, untuk selanjutnya dibiarkan membeku.

"Jika seluruh adonan tadi telah mengeras sempurna, tandanya gula merah dari kelapa sawit sudah bisa dikemas dan siap dipasarkan," serunya.

Terkait pemasaran produknya itu, Samino mengaku, tidak mengalami kesulitan berarti, karena dirinya sudah memiliki sejumlah pelanggan tetap.

Dia juga yakin, gula merah buatannya itu sangat potensial untuk dikembangkan dan diproduksi dalam skala besar, mengingat tingginya permintaan pasar, dan populasi kelapa sawit yang relatif besar, dibandingkan aren, kelapa, ataupun lontar.

“Bagi saya, rasa gula merah dari sawit juga lebih enak dibandingkan gula merah lain. Selain lebih manis, aromanya juga lebih wangi”, ungkap Pariman, yang mengaku menjual gula merah buatannya itu seharga Rp 15 ribu per kilogram

Oleh: Wardika Aryandi

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 comments:

Not more delaying to get well known at this time. Buy Facebook Followers as a tactic to acquire status and authority on the internet in a shorter span. facebook followers