net: Antasari Azhari |
Lama tak terdengar kabar setelah menjalani hukuman atas vonis 18 tahun, kini Antasari Azhar mantan ketua Komisi Pemberentasan Komisi tiba-tibu muncul di acara mata Nazwa yang ditayangkakn pada, Rabu (24/8/2016).
Banyak perbincangan yang menarik dalam tayangan yang kurang lebih satu jam tersebut. Ya, Antasari Azhar merupakan seorang tokoh yang pernah menghebohkan seisi negara ini. Mantan ketua komisi anti rasuah tersandung kasus perselingkuhan dan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Jatuhnya vonis 18 tahun, Antasari membawa melahirkan sebuah isu dan teori konspirasi tingkat tinggi yang jauh dari akal sehat kita
Saat ini pria yang memasuki usia 63 tahun, rencananya pada november mendatang akan bebas. Saat ini, ia juga sedang menjalani proses Asimilasi1 dengan bekerja sebagai notaris di kantor milik Handoko Halim di Tanggerang dengan mengantongi gaji Rp 3 Juta tiap bulannya sejak setahun terakhir ini.
Berikut beberapa Point penting dalam perbincangan Nazwa Shihab dengan Antasari Azhar dalam mata Nazwa dengan judul Lelakon Antasari Azhar
1.Menjadi warga binaan selama 7 tahun 6 bulan
Selama menjalani masa hukuman yang dirasakannya sangat berat, saat malam setelah makan malam dan salat malam selalu saya terbayang wajah keluarga
"Hal yang berat setiap malam selalu terbayang wajah keluarga. Kenapa berat, sewaktu saya bertugas sejak di kehakiman, kejaksaan dan KPK saya sering menomor dua kan keluarga dan negara saya utamakan, tapi ketika terpuruk negara tidak terlihat oleh saya dan justru keluarga yang ada di depan saya," Antasari Azhar (28/8/2016)
Ia pun merasa bersalah selama ini dengan keluarganya, apalagi ia tahu persis bagaimana perasaan mereka terganggu dengan kasus ini.
"Tidak ada cinta segita dan omiong kosong ini semua.Saya bisa dihadapkan dengan dia (Rani Juliani) malam ini dan saya tidak lakukan pembunuhan apalagi otaknya," ucapnya dalam acara tersebut
2. Hanya ada tiga permintaan sama Allah
Sejak menjalani masa tahanan di Polda Metro Jaya sampai saat ini, setiap malam ia selalu meminta tiga permintaan sama Allah selesai salat malam.
Yang pertama, ia meminta diberi kesehatan kepadanya, keluarga, anak dan cucunya. Yang kedua, tak pernah bosan ia selalu meminta kepada Allah untuk menunjukkan siapa sebenarnya yang menjoliminya selama ini. Terakhir ia selalu meminta untuk tinggikan derajat ia selama ia menjalani hukuman.
3. Membantah sebagai otak pembunuhan
Ia mengatakan selama ini dalam vonis yang dijatuhkan kepadanya adanya penggiringan opini, ia menjadi otak pelaku pembunuhan. Padahal berdasarkan vonis yang ia terima, hanya vonis turut serta melakukan pemmbunuhan.
"Putusan yang saya terimam tidak seperti itu, mungkin ini publik yanng tidak pahami. Saya hanya divonis turut serta membunuh. Turut serta bukan otak pembunuhan," ucapanya.
4 Bantah melakukan pembuhunan
Dalam acara tersebut, dengan tegas Antasari berkali-kali membantah membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Ia pun sangat tahu, siapa orang yang mempunyai kepentingan hingga akhirnya ia menjadi tertuduh dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Banyak hal yan saya tahu, tapi tidak semua bisa saya ungkapkan," ucapnya
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Andi Syamsudin Iskandar adik dari Nasrudin Zulkarnaen. Ia pun tidak yakin, Antasari melakukan pembunuhan tersebut.
"Ada orang besar, pejabat besar yang menjadi dalang pembunuhan almarhum saudara saya dan orang itu lebih besar dari Antasasri Azhar yang saat itu mejadi ketua KPK," ucap Iskandar yang menjadi bintang tamu dalam acara tersebut
"keyakinann itu tidak saya saja, tapi seluruh keluarga saya tidak yakin Antasari pelaku pembunuhannya," ucapnya lagi
Saat mengetahui saudaranya tersebut tertembak dan tiba di Jakarta, ia pun pergi ke rumah sakit yang berada di Tanggerang. Saat ia tida disana tampak situasi lain di rumah sakit tersebut, karena pengamanan yang begitu ketat.
“Saat itu jam 3 subuh agak ganjil, tiga orang kompol datang ke saya dan menjelaskan motif pembunuhan sudah muncul terkait cinta segitiga, antara saudaranya, Rani dan Antasari,” ucapnya
5. Merasa diteror Rani
Dalam acara tersebut Antasari mengatakan, tidak pernah mendapat teror dari Nasarudin. Malah, ia bilang teror tersebut datang dari Rani.
Ia tidak membantah, pernah bertemu Rani dalam hotel. Saat itu Antasari menjelaskan, mau bertemu di hotel dengan Rani karena sebagai ketua anti rasuah saat itu, tidak mungkin bertemu ditempat-tempat yang umum.
Ia mau bertemu dengan Rani tepatnya di Hotel Gran Manhakam di kamar 803, karena Rani ingin menyampaikan pesan dari bosnya. Namun sesampainya disana, ternyata tidak ada pesan yang disampaikan Rani.
"Ia (Rani) sengaja mengundangnya karena, sulit menjumpainnya. Loh kenapa begitu dan saya bilang saya sibuk," ucap Antasari
6. Andi Syamsudin Punya rekaman Pembicaraan bukti Antasari dikorbankan
Andi mengatakan, ia punya rekaman pembicaraan orang-orang yang beradaptasinya tentang rencana-rencana setingan dengan Antasari dan suatu saat akan dibongkarnya.
“dari awal di pengadilan saya katakan tempo hari, isinya percakapan dengan beberapa orang-orang yang mengajak berkalobrasi bahwa benar-benar Antasari terjerembat dan tidak ada ampunan. Suatu saat, rekaman ini akan saya putar,” ucapnya
Dari awal, ia mengaku tidak yakin Antasari otak pelaku pembunuhan. Untuk itu, ia masuk dalam permainan dan melihat apa maunya mereka dan merekam semua pembicaraan.
“Targetnya saat itu, Antasari musuh negara dan harus masuk dan suatu saat akan saya buka. Namun ada syaratnya pak Antasari harus berani,” ucapnya
Antasari pun mengatakan, ia hanya takut pada Allah. Bila suatu saat, Andi membuka rekaman pembicaraan itu, doa dia selama ini di jamak oleh Allah yang meminta tunjukkan siapa dalang dari ini semua.
Banyak lagi pembicaraan menarik dalam perbincangan tersebut dan sampai akhir acara Antasari Azhar membantah sebagai otak pembunuhan dan ia hanya menjadi korban fitnah. Ia pun selama ini, ikhlas menjalani apa yang ia rasakan.
Semoga suatu saat, kebenaran atas kasus Antasari Azhar tersebut terungkap dan rekaman tersebut segera diperdengarkan Andi Syamsudin
Asimilasi1 asimilasi merupakan proses pembinaan narapidana dan anak didik permasyarakatan yang dilaksanakan dengan pebauran narapidana dengan anak didik permasyarakatan dalam kehidupan bermasyarakat.