![]() |
Hamparan sang penguasa merah, merebak dalam keangkuhan
Singgasananya, bersanding kuning disampingmu
Sang warna lembut dipelupukmu
Terbias jelas indahmu, ku terpana menatap mahkotamu
Tak dapat, ku ungkapkan kata-kata perasaanku
Biasmu, mengingat ku, pada kasih ku yang hilang tanpa sebab
Bentuk awanmu, bagai senyumnya
Cahaya kilaumu, bagai biasa wajahnya
Binar warnamu, bagai variasi sikapnya
Sketsa senja yang kau tawarkan, begitu berarti bagiku
Hingga malam menjemput sang mentari, yang masih ceria tuk bermain
Riuh anginmu, bersamanya menuntun langkah sang mentari
Tuk kembali pulang,
Kembali pada sketsa senja, yang menggambarkan wajah kekasihku
(D.S - Feb. '04)