Masih membahas film yang banyak menarik minat untuk menontonnya, apalagi keluaran Marvel Comic, dimana pasti selalu ‘wajib tonton’. Alur cerita Doctor Strange yang dipadukan antara dunia nyata dan dunia mistis seperti sihir, membuat siapapun yang menontonnya berdecak kagum karena efek yang dimunculkan.
Namun, jangan lupakan adegan-adegan yang menjadi bumbu dalam film ini. Mungkin dari judulnya saja terdengar menyeramkan. Tapi siapa sangka, aktor inggris ini yang dengan wajah antagonisnya bisa memunculkan sisi komedi yang sangat apik. Apa saja sih adegan tersebut??
Namun, jangan lupakan adegan-adegan yang menjadi bumbu dalam film ini. Mungkin dari judulnya saja terdengar menyeramkan. Tapi siapa sangka, aktor inggris ini yang dengan wajah antagonisnya bisa memunculkan sisi komedi yang sangat apik. Apa saja sih adegan tersebut??
- Saat pertama kali pertemuannya dengan ‘The Ancient One’ untuk menyembuhkan tangannya, Strange sempat tak percaya dan tetap mempertahankan kesombongannya akan pengetahuannya dalam ilmu kedokteran, sang guru ‘The Ancient One’ perlahan-lahan memperlihatkannya dimensi lain diluar dunia nyata dengan mimik dan teriakan Strange yang lucu yang membuat penonton tertawa yang tetap tak percaya dan mengatakan ‘tak mungkin’. Sampai akhirnya sang guru menyuruh murid lainnya, Baron Mordo, untuk mengusir Strange dari Kamar-Taj, yang kemudian Strange menyadari bahwa tak ada lagi yang dapat membantu menyembuhkannya sehingga ia memohon dan trus merengek di depan pintu Kamar-Taj.
- Sang guru yang mulai sedikit demi sedikit mengajarkan Strange, malah meninggalkannya di puncak gunung Everest dan menyuruhnya kembali sendiri, membuka gerbang dengan cincin khusus untuk kembali ke Kamar-Taj. Padahal Strange belum bisa membuka gerbang tersebut, dimana ia sudah sangat kedinginan di puncak gunung Everest, dan harus konsentrasi untuk cepat kembali ke Kamar-Taj.
- Kecerdasan Strange dalam kecepatannya menangkap ilmu-ilmu yang diajarkan sang guru, tak lantas ia tak usil hingga menjahili Tuan Wong, penjaga perpustakaan, mengambil buku diam-diam menggunakan cincin khususnya tanpa sepengetahuan Tuan Wong. Sempat membuat Tuan Wong kesal juga tak membuat Strange enggan mendekatinya. Malah ia banyak bertanya mengenai yang pernah terjadi di perpustakaan tersebut.
- Jubah merah berkerah yang dikenakan Strange, yang dipilih sendiri oleh jubah ajaib tersebut yang berada di Kuil yang terletak di London, dimana untuk pertama kalinya jubah tersebut menyelamatkan Strange dari serangan Kaecilious. Adegan ini benar-benar lucu, dimana saat Strange hendak melarikan diri, si jubah ajaib malah menariknya ke sisi lain untuk terus melawan Kaecilious. Beberapa menit terjadi karena perbedaan keinginan, sampai akhirnya Strange mengikuti keinganan jubah itu dan ternyata malah sangat membantu Strange.
- Sedikit adegan dimana perdebatan Strange dengan Kaecilious terhadap sebutan untuk memanggil Strange. Kaecilious yang awalnya memanggilnya Tuan, tapi Strange malah ingin dipanggil Doctor Strange, lalu Kaecilious memanggilnya dengan ‘Tuan Dokter Strange’.
- Adegan menegangkan tapi tetap dibuat segi humornya saat ia ditusuk salah satu murid Kaecilious, lalu ia membuka dimensi lain yang langsung mengarah ke rumah sakit tempat ia dulu bekerja, mencari Christine, rekan kerjanya, untuk langsung mengoperasinya. Betapa terkejutnya Christine melihat arwah/ roh Strange yang melayang dihadapannya. Sampai perkelahiannya dengan murid Kaecilious dimana roh melawan roh sehingga membuat Christine bergidik ketakutan melihat benda-benda di ruangan operasi bergerak sendiri tanpa ada wujud yang menggerakkannya.
- Pertemuan Strange dengan Dormammu, si Penguasa dimensi jahat tanpa waktu, dimana perundingan Strange untuk mengurungkan niatnya menghancurkan bumi. Di adegan ini terjadi kejadian yang sama terus berulang-ulang, kecerdikan Strange memanfaatkan kalung yang bisa membalikkan waktu, sampai akhirnya membuat Dormammu bingung hingga menghentikan niatnya menghancurkan bumi.
- Last but not least, jangan lupakan password wifi di Kamar-Taj yang semula dikira Strange berupa tiket yang diserahkan Baron Mordo. Bayangkan saja, tempat seperti itu dengan latar yang sedikit mistis, tetap memunculkan sisi teknologi wifi untuk tetap berkomunikasi online sesuai dengan zamannya. Ada-ada saja ya... (TR)