Baru-baru ini, Kamis (18/8/2016) Madeline Chistie Sawyer seperti yang dilansir News.com.au harus berurusan dengan pengadilan Campbelltown. Hakim di sana pun menjatuhkannya hukuman 18 bulan bekerja sebagai pelayan masyarakat (Intensive Correction Order) karena menjadi bandar narkoba kepada mahasiswi kedokteran.Western Sydney University
Putusan ringan oleh hakim Jhon Pickering tersebut didasari Sawyer bisa menjalani rehabilitasi. Sebelumnya Sawyer juga pernah menjalani rehabilitasi dan tidak pernah mengkonsumsi barang tersebut sebelum akhirnya, ia tertangkap karena sikap sembrononya tersebut.
Perempuan yang mempunyai otak cerdas tersebut, nekat menjadi badar narkoba karena ingin menjalani oprasi plastik. Selain menjadi bandar narkoba, Sawyer juga merupakan seorang pekerja seks komersial (PSK).
Dalam pengadilan tersebut, Pickering yang menjadi hakim dalam kasus sawyer tersebut hanya bisa menangis saat ia membaca hasil wawancara dari psikiater Sawyer. Dalam pengakuan tersebut perempuan yang masih berumur 18 tahun tersebut, mengaku menjalani kegiatan bodoh tersebut hanya untuk mengumpulkan uang demi menjalani oprasi plastik.
"Saat usia dia menginjak 18 tahun ia menjadi PSK di King Cross. Uang hasil pekerjaanya tersebut dikumpulkanya untuk melakukan oprasi plastik, agar ia tampil lebih menarik secara fisik," kata Pickering membacakan hasil psikiater terhadap wawancara Sawyer
Saat menjadi PSK tersebut, ia pun mengkonsumsi sabu-sabu untuk dirinya sendiri. Sampai akhirnya, ia nekat memasok sabu-sau kepada orang lain.
Penangkapan terhadap Sawyer tersebut dilakukan pada 9 oktober 2015 lalu. Saat melakukan penggerebekkan polisi menemukan kokain, MDMA serta Amphetamine.
Dalam penggerebekkan saat itu, polisi juga menemukan barang bukti uang 3000 dolar atau setara Rp 30.2 juta yang didapatkan Sawyer.