Aku mau jadi air matamu yang tersimpan dalam hatimu
Lahir dari matamu, hidup dipipimu dan mati dibibirmu
Engkaulah tetes embun pertama yang menyegarkan dahagaku dalam cinta tak bermuara
Kau hadir dengan ketiadaan sederhana, dalam ketidak mengertian
Gerakmu tiada pasti
Namun aku terus disini merindukanmu
Aku seperti pernah minta pada Tuhan setangkai bunga segar
Dia beri aku kaktus berduri
Aku minta kupu-kupu, Dia berikan ulat bulu
Aku sedih dan kecewa..
Namun kulihat kaktus itu berbunga indah sekali
Dan ulat itu pun menjadi kupu-kupu yang cantik
Itulah jalan Tuhan, yang katanya indah
Ternyata memang indah, seperti dirimu..
(K.N - Des. '08)