Suara Millennials dan Gen Z Indonesia.

EDM, (Dulu) Identik dengan Dugem yang Kini Wara Wiri

On 12/08/2016 with No comments

Electronic Dance Music yang disingkat EDM itu kini bukan menjamur lagi. More than that!. Musik yang awalnya hanya dinikmati sebagian orang saja kini merangsek dinikmati oleh semua kalangan. Lambat laun merambat masuk kedalam musik pop hingga hip hop, siapa yang tidak tahu? Bukan terpinggir, hanya saja tidak terlalu komersil. Tapi itu dulu. Sekarang, banyak penyanyi yang sudah terkenal pun bahkan berlomba-lomba ingin membuat kolaborasi dengan para musisi DJ. Tak hanya dengan alasan komersialisasi yang lebih menjual yang jelas berhubungan dengan melajunya ketenaran dan karya laris manis dipasaran, tapi juga prestige yang akan makin melambungkan nama di perindustrian musik dunia.

Hampir semua orang mengenal aliran EDM ini adalah musik DJ, dance, dugem, dunia malam, dll, yang berhubungan dengan lantai dansa atau kehidupan malam. EDM itu sendiri adalah musik yang dihasilkan atau diproduksi dari berbagai instrumen elektronik diantaranya Synthesizer, Turntable, Midi Keyboard, Mixer, Bass dan yang lainnya. Tak hanya sebatas itu, suara-suara yang dihasilkan juga berasal dari komputer dimana juga terdapat beberapa instrumen musik didalamnya. Katanya, kurang lebih seperti  main musik lewat komputer.

EDM itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak era 60an. Mungkin banyak yang menyangka baru ditahun 2000-an bukan? Berikut kamu bisa lihat sekilas perjalanan si aliran musik yang enerjik ini :

1.     1960-an
Di era ini sebenarnya adalah masa kejayaan musisi rock nroll sepertiElvis Presley atau The Rolling Stone. Pada masa ini EDM sendiri belum mendapatkan tempat seperti sekarang atau tidak terlalu populer. Malahan seorang produser musik asal Australia Val Stephen menggunakan “jasa” si EDM untuk mengatasi masalah teknis suara yang dihasilkan saat rekaman. Tentu saja musisinya masih terlalu sedikit atau belum terlalu terpublikasi. Mungkin satu nama yang masih diingat sampai saat ini hanya The Beach Boys.

2.    1970-an
Nama besar Bee Gees yang masih bertahan hingga saat ini adalah yang dihasilkan pada dimasa itu. Kejayaan sebuah musik elektronik disko sangat merajai. Tak hanya Bee Gees, juga seorang Donna Summer hadir memeriahkan, bahkan hingga muncul sub-genrenya bernama Synthpop yang diangkat oleh Kraftwerk musisi asal Jerman dalam Album Autobahn tepatnya ditahun 1974. Namun berbeda dari sekarang, pada zaman itu alat-alat yang digunakan masih analog seperti Drum Machine dan Squencer yang manual.

3.    1980-an
Berbeda lagi, Syntesizer diera ini menjadi lebih dominan pemakaiannya dalam meracik musik EDM tersebut. Banyak yang mengatakan kalau aroma eropa lebih kentara yang dikenal sebagai Euro Disco Scene yang artinya sensasi disko eropa yang digarap diluar Inggris, dan era 77-83 disebut Italo Disco (New Wave), hingga semakin banyak bermunculan banyak DJ lain diantarnya Larry Levan, Frankie Knuckless, dll.

4.    1990-an
Keberadaan komputer makin dominan atau wajib dimasa ini. Tak hilang, eropa masih merajai tepatnya Jerman yang menghasilkan musisi seperti Paul Van Dyk, hingga menghasilkan sub-genrenya yang disebut Trance yang dianggap sebagai bentuknya music club. Lalu ada sub-genre yang lain seperti Techno, House, Chill Out dan Acid House. Diera ini juga muncul istilah “Musik Ngawang” yang lahir di Frankfurt Jerman.

5.    2000-an
Jelas saja diera Millenium itu musik EDM makin berkembang dimana makin banyak keluar sub-genrenya seperti Hip hop electronic, Dubstep yang katanya berkembang melalui stasiun radio,Nu-disco dan Electro house. Juga Sub-genre Trap yang tak ketinggalan yang diangkat Flosstradamus, juga tak kalah populernya hingga kini nama Daft Punk asal Prancis, duo yang sudah malang melintang perjalanan dan karyanya yang banyak diapresiasi sesama musisi lain.

6.    2010-an
EDM dalam kemasan Electro pop lebih banyak mencuri perhatian diera ini. Seperti naik kasta, jenis aliran musik EDMsemakin diminati banyak orang yang berakibat muncul pula banyak musisi DJ. Pasti sudah sering mendengar nama David Guetta,  yang sukses mengangkat karya berjudul When Love Takes Over dengan Kelly Rowlandyang menancapkan EDM kearah publik lebih luas atau singkatnya komersil.

Ada Zedd yang sukses menggempar single Claritybersama Foxes. Zedd yang berasal dari Jerman bernama lengkap Anton Zaslavski ini menambah deretan musisi DJ yang sampai saat ini sangat diperhitungkan. Lalu ada juga Calvin Harris yang sudah menelurkan banyak karya bersama banyak penyanyi terkenal. Terhitung awal era ini hingga sekarang musik EDM mendapat tempat paling bergengsi bahkan menyabet penghargaan bergengsi pula seperti American Music Awards, Bilboard dan MTV Music Awards hingga diajang Grammy Awards.

Lalu ada nama Skrillexx hadir bersama Justin Beiber dimana Justin saja sudah begitu populernya lalu ditambah Skrillex yang bernama asli Sonny John Moore ini menggebrak lewat singel Where Are U Nowyang banyak mendapatkan penghargaan. Bukti nyata EDM juga setara. Tak kalah dengan jenis musik lainnya. Hampir semua karya-karya para DJ tersebut berada di chart bertajuk Number One  hampir diseluruh kota-kota dunia.


Berbagai Jenis/Genre EDM

Musik elektronik yang jelasnya memang enak dibuat dance atau joget ini juga dengan secara tidak sengaja memunculkan pembagiannya lagi, jenis-jenis yang lumayan banyak yang sudah hadir dengan rangkaian musik yang dibuat sedemikian rupa oleh “peraciknya”atau sang musisi yang bersangkutan, diantaranya :

-      House Music
Jenis ini juga memiliki sub-genrenya lagi seperti Electro House, Acid House, Dutch House, Progressive House dan Deep House. Sang pionir genre ini adalah Frankie Knuckles juga Kim Mazelle

-      Techno
Disebut juga EDM Trap (hip hop electronic) yang pertama kali muncul di Detroit sekitar 80-an dengan musisinya seperti Richie Hawtin, Carl Cox, Daniel Portman, dll.

-      Trance
Salah satu genre yang katanya bisa membuat yang mendengarnya terhipnotis ini berkembang di Jerman era 90-an dengan musisinya yaitu Paul Van Dyk dan Klaus Schulze.

-      Dubstep
Genre yang satu ini sangat lekat dengan seorang Skrillex. Namun pertama kali heboh ditahun 2003 dibawa oleh John Peel dan DJ Mary Anne Hobs dari Inggris

-      Chip tune
Genre yang awalnya berasal dari suara video game ini lalu di-mix dengan suara-suara lain menghasilkan musik yang berbeda. Awalnya hanya dipergunakan untuk soundtrack video games saja, lambat laun berkembang hingga punya penggemar tersendiri. Di Indonesia yang mengangkat jenis ini salah satunya Bottlesmoker.

-      New Wave
Genre yang berawal dari musik rock dan punk rock ini populer di era 90-an. Lalu pada 2004 malah terpengaruh dengan situasi yang membuatnya menjadi gerakan indie rock, dimana musisinya seperti DJ Rumor.

Sebenarnya masih banyak lagi genre-genre aliran EDM juga sub-genrenya yang masih belum diulas disini. Perkembangan teknologi yang sangat cepat berhubungan erat dengan EDM juga. Karena komputer sebagai medianya membuat makin bertambah dan berkembang terus sub-genre tersebut hingga bukan tidak mungkin EDM-nya sendiri mengalami perubahan, peningkatan hingga kepopuleran yang akan terus menanjak. Apakah hanya dianggap musiman? Belum tentu juga.

Yang pasti pro dan kontra pasti ada. Penyuka dan pembenci tak terelakkan. Tidak sedikit yang mengatakan ini musik yang sebenarnya, yang dinanti-nantikan, dan perkembangan musik diera modern. Tapi sebaliknya, juga tidak sedikit pesimis. Seorang Noel Gallagher salah satu personel OASIS, pernah berkata:“90s is the end of music with soul”. Menggambarkan sedikit ketidaksukaan terhadap musik jenis ini. Beda orang beda selera. Terpulang kepada pribadi masing-masing.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »