Suara Millennials dan Gen Z Indonesia.

Strategi jadi Keluarga Sakinah

On 11/06/2016 with No comments

Strategi jadi Keluarga Sakinah
PERLU upaya untuk menciptakan keluarga lebih harmonis dengan hubungan yang lebih solid tahun ini. Toni Schutta, Parent Coach memberikan lima strateginya, berikut ini:

1. Makan bersama secara rutin.
Berkomitmenlah untuk lebih sering makan bersama keluarga. Kebiasaan makan bersama keluarga semakin memudar pada kalangan urban yang sibuk dengan beragam aktivitasnya. Di Amerika, kegiatan makan bersama secara rutin ini hanya dijalani 30 persen keluarga.

Studi di Universitas Michigan menunjukkan makan bersama keluarga dampaknya luas, terutama bagi prestasi anak dan perilaku anak. Waktu makan bersama keluarga lebih penting dibandingkan waktu yang dihabiskan anak di sekolah, belajar, tempat olahraga, kelas seni bahkan tempat ibadah sekali pun.

Jadi, pastikan Anda punya waktu untuk makan bersama secara rutin dengan seluruh anggota keluarga.

2. Waktu untuk pasangan minimal 1-2 jam per minggu.
Intimasi dengan pasangan juga penting dalam membangun keharmonisan keluarga. Jadi atur waktu minimal 1-2 jam per minggu bersama pasangan. Di Amerika, pasangan menikah rata-rata hanya menyisakan waktu empat menit per hari untuk berbincang, dan biasanya dilakukan sambil menonton televisi. Padahal, tanpa fondasi pernikahan yang kuat, keluarga berisiko mengalami kehancuran.

Yang harus dilakukan pasangan menikah di antaranya adalah:
* Meluangkan waktu berbincang setidaknya 10 menit per hari, tanpa interupsi. Artinya, gunakan waktu saat anak-anak tidur.
* Kencan di rumah. Lagi-lagi, setelah anak tidur, lanjutkan makan malam berduaan di rumah. Nikmati hidangan penutup berduaan dalam suasana romantis yang Anda ciptakan bersama.
* Kencan di luar. Sempatkan kencan beberapa kali dalam sebulan di luar rumah. Pasangan suami-istri butuh rehat sejenak dari rutinitas mengurus anak dan keluarga. Anda dan pasangan juga berhak bersenang-senang berduaan.

3. Aktivitas bersama keluarga setiap minggu.
Tak ada yang lebih penting dibandingkan meluangkan waktu untuk keluarga. Anda lah yang menentukan bagaimana cara menggunakan waktu Anda. Jadi, masukkan dalam agenda mingguan Anda, waktu khusus bersama keluarga. Pastikan seluruh anggota keluarga terlibat dalam kegiatan bersama ini. Setidaknya manfaatkan waktu satu jam untuk fokus pada kegiatan bersama keluarga. Anda tak harus keluar rumah. Cukup dengan main puzzle di rumah, atau menonton rekaman video tentang keluarga. Anda bisa menciptakan sendiri ragam kegiatan seru di rumah, untuk memaksimalkan waktu bersama keluarga ini.

4. Waktu bersama anak.
Jadwalkan waktu minimum 30 menit setiap minggunya, untuk menikmati waktu khusus untuk anak. Misalnya, 30 menit bersama si kakak, 30 menit bersama si adik. Ayah dan ibu bisa membangun kedekatan dan kelekatan dengan anak, secara bergantian, lewat cara ini.

Anak akan merasa lebih dekat dan terbuka jika hanya berduaan saja dengan ayah atau ibunya. Dengan begitu orangtua bisa memahami apa saja yang tengah anak hadapi, secara personal. Anak juga akan merasa dihargai dengan cara ini. Tak ada yang lebih berharga selain kebersamaan semacam ini dengan anak.

5. Batasi aktivitas anak.
Anak-anak tentunya boleh dan memang sebaiknya beraktivitas di luar untuk membantu meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan mendorong kepercayaan dirinya. Namun jangan sampai aktivitas anak di luar rumah mengurangi atau mengganggu waktu bersama keluarga.

Aktivitas anak-anak yang padat justru menjadi penghalang komitmen Anda untuk membangun intimasi bersama keluarga. Jangan sampai waktu anak habis untuk ragam aktivitas yang diikutinya dengan alasan pengembangan diri. Lalu mereka kehilangan waktu bebas bahkan waktu untuk bersama keluarga.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »